Green Building, Did You Know It?

by - April 05, 2017




Source: Google

Mungkin ada beberapa dari kita yang sudah akrab denga kata bangunan hijau, atau Green Building, namun ada juga yang belum. "Arti yang sebenarnya green building tersebut yaitu sebuah konsep tentang merencanakan suatu bangunan yang ramah terhadap lingkungan," kata Pemkomedan (2016). 

Esa Sampoerna Center Surabaya yang
 Mendapat Penghargaan Green Building (Source:Google)

Saya mencoba untuk menghubungan poin yang ada di greenship dengan sustainable development dan hasilnya seperti yang ada pada gambar di bawah ini

Environmental Problem
Code
Green Building Code ( GBCI )
Tolok Ukur
Pollution
-          IHC 3 ( Polutan Kimia )
Mengurangi polusi udara ruang dari emisi material bangunan yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan pekerja konstruksi dan pengguna gedung.
1 Menggunakan cat dan coating yang mengandung kadar volatile organic compounds (VOCs) rendah, yang ditandai dengan label/sertifikasi yang diakui GBC Indonesia.
2. Menggunakan produk kayu komposit dan laminating adhesive dengan syarat memiliki kadar emisi formaldehida rendah, yang ditandai dengan label/sertifikasi yang diakui GBC Indonesia
3. Menggunakan material lampu yang kandungan merkurinya pada toleransi maksimum yang disetujui GBC Indonesia dan tidak menggunakan material yang mengandung asbestos.

BEM 2
Polusi dari Aktivitas Konstruksi
Mendorong pengurangan sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan polusi dari proses konstruksi.
Memiliki rencana manajemen sampah konstruksi yang terdiri atas:
1. Limbah padat, dengan menyediakan area pengumpulan, pemisahan, dan sistem pencatatan. Pencatatan dibedakan berdasarkan limbah padat yang dibuang ke TPA, digunakan kembali, dan didaur ulang oleh pihak ketiga.
2. Limbah cair, dengan menjaga kualitas seluruh buangan air yang timbul dari aktivitas konstruksi agar tidak mencemari drainase kota
Climate Change



Global Warming
ASD 5
Lansekap pada Lahan
Tujuan
Memelihara atau memperluas kehijauan kota untuk meningkatkan kualitas iklim mikro, mengurangi CO2
dan zat polutan, mencegah erosi tanah, mengurangi beban sistem drainase, menjaga keseimbangan neraca air bersih dan sistem air tanah.
1A
Adanya area lansekap berupa vegetasi (softscape) yang bebas dari bangunan taman (hardscape) yang terletak di atas permukaan tanah seluas minimal 40% luas total lahan. Luas area yang diperhitungkan adalah termasuk yang tersebut di Prasyarat 1, taman di atas basement, roof garden, terrace garden, dan wall garden, dengan mempertimbangkan Peraturan Menteri PU No. 5/PRT/M/2008 mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pasal 2.3.1 tentang Kriteria Vegetasi untuk Pekarangan.
1
3
1B
Bila tolok ukur 1 dipenuhi, setiap penambahan 5% area lansekap dari luas total lahan mendapat 1 nilai.
2
Penggunaan tanaman yang telah dibudidayakan secara lokal dalam skala provinsi, sebesar 60% luas tajuk dewasa terhadap luas area lansekap pada ASD 5 tolok ukur 1.
Deforestation
WAC 6
Efisiensi Penggunaan Air Lansekap
Meminimalisasi penggunaan sumber air bersih dari air tanah dan PDAM untuk kebutuhan irigasi lansekap dan menggantinya dengan sumber lainnya.
Seluruh air yang digunakan untuk irigasi gedung tidak berasal dari sumber air tanah dan/atau PDAM.
1
2
2
Menerapkan teknologi yang inovatif untuk irigasi yang dapat mengontrol kebutuhan air untuk lansekap yang tepat, sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Acid Rain
-           
-           
-           
Ozone Layer Depletion
MRC P
Refigeran fundamental
Mencegah pemakaian bahan dengan potensi merusak ozon yang tinggi
Tidak menggunakan chloro fluoro-carbon (CFC) sebagai refrigeran dan halon sebagai bahan pemadam kebakaran
Natural Resource Depletion
Efisiensi dan Konservasi Energi
Mendorong penghematan konsumsi energi melalui aplikasi langkah-langkah efisiensi energi.
-          Menggunakan Energy modelling software untuk menghitung konsumsi energi di gedung baseline dan gedung designed. Selisih konsumsi energi dari gedung baseline dan designed merupakan penghematan. Untuk setiap penghematan sebesar 2,5%, yang dimulai dari penurunan energi sebesar 10% dari gedung baseline, mendapat nilai 1 nilai (wajib untuk platinum).
-          Menggunakan perhitungan worksheet, setiap penghematan 2% dari selisih antara gedung designed dan baseline mendapat nilai 1 nilai. Penghematan mulai dihitung dari penurunan energi sebesar 10% dari gedung baseline. Worksheet yang dimaksud disediakan oleh atau GBCI.
-          Menggunakan perhitungan per komponen secara terpisah, yaitu
-          1C-2 Pencahayaan Buatan
Menggunakan lampu dengan daya pencahayaan lebih hemat sebesar 15% daripada daya pencahayaan yang tercantum dalam SNI 03 6197-2011 atau SNI edisi terbaru tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan.
-          Menggunakan peralatan AC dengan COP minimum 10% lebih besar dari SNI 03-6390-2011 atau SNI edisi terbaru tentang Konservasi Energi pada Sistem Tata Udara Bangunan Gedung
Intensive farming
WAC 3
Daur Ulang Air
Menyediakan air dari sumber daur ulang yang bersumber dari air limbah gedung untuk mengurangi kebutuhan air dari sumber utama.
-          Penggunaan seluruh air bekas pakai (grey water) yang telah di daur ulang untuk kebutuhan sistem flushing atau cooling tower.
-          Penggunaan seluruh air bekas pakai (grey water) yang telah didaur ulang untuk kebutuhan sistem flushing dan cooling tower
-          Apabila menggunakan sistem pendingin non water cooled, maka kriteria ini menjadi tidak berlaku sehingga total nilai menjadi 100
Genetic  pollution
MRC 2
Material Ramah Lingkungan
Mengurangi jejak ekologi dari proses ekstraksi bahan mentah dan proses produksi material.
-          Menggunakan material yang memiliki sertifikat sistem manajemen lingkungan pada proses produksinya minimal bernilai 30% dari total biaya material. Sertifikat dinilai sah bila masih berlaku dalam rentang waktu proses pembelian dalam konstruksi berjalan.
Land Degradation
ASD P
Area Dasar Hijau

Memelihara atau memperluas kehijauan kota untuk meningkatkan kualitas iklim mikro, mengurangi CO2
dan zat polutan, mencegah erosi tanah, mengurangi beban sistem drainase, menjaga keseimbangan neraca air bersih dan sistem air tanah.
- Adanya area lansekap berupa vegetasi (softscape) yang bebas dari struktur bangunan dan struktur sederhana bangunan taman (hardscape) di atas permukaan tanah atau di bawah tanah.
a. Untuk konstruksi baru, luas areanya adalah minimal 10% dari luas total lahan.
b. Untuk renovasi utama (major renovation), luas areanya adalah minimal 50% dari ruang terbuka yang bebas basement dalam tapak.


Bangunan Hijau Tingkatkan Produtivitas Karyawan
Artikel dan informasi didapat dari Kompas.com dengan penulis Arimbi Ramadiani, pada 24 Febuari 2014

Satu hal yang harus dipikirkan karyawan adalah ruang kerja mereka," kata asisten profesor di Universitas Harvard School of Public Health, Joe Allen.

Studi ini dirilis 25 November 2016, dengan partisipasi 109 pekerja kantor selama tahun 2015 dan 2016 di 10 gedung perkantoran tinggi di lima kota Amerika Serikat, yaitu Boston, Denver, San Francisco, San Jose dan Los Angeles. Lima kota ini dipilih karena memiliki iklim yang berbeda. Studi pun menemukan, dibandingkan dengan mereka yang bekerja di bangunan non-bersertifikat hijau, penghuni bangunan bersertifikat hijau memiliki kelebihan. Rinciannya, skor kognitif 26,4 persen lebih tinggi, skor respon krisis 73 persen lebih tinggi, dan tingkat aktivitas 44 persen lebih tinggi, yang juga mencerminkan kemampuan untuk membuat keputusan yang mencapai tujuan kerja. Selain itu, karyawan di gedung hijau juga memiliki tingkat aktivitas terfokus 38 persen lebih tinggi, yang mencerminkan kapasitas untuk memperhatikan tugas. Karyawan juga 30 persen lebih sedikit dilaporkan mengalami gejala bangunan sakit seperti masalah pernapasan, kelelahan dan iritasi kulit. Terakhir, karyawan di gedung hijau memiliki kualitas tidur 6,4 persen lebih tinggi.


Further reading:
http://www.rumah.com/berita-properti/2016/3/120375/inilah-10-bangunan-ramah-lingkungan-di-dunia

You May Also Like

0 comments