• Home
youtube linkedin facebook twitter instagram email

Woman and Secrets

Welcome to my blog. I share some stories here.

Mbah Kung sama Mbah Is emang the best pol
aku tak tau  kalau ada kata-kata yang bisa ngungkapin betapa the best-nya mereka
bahkan sangaaat jauh melebihi orang tuaku
aku hanya ingin
kelak, jika aku sudah mampu menggenggam apa yang aku cita-citakan
mereka masih berumur panjang pada saatnya tiba nanti
Amin ya Robbal Alamin
Siapapun yang membaca, tolong diamini.. terimakasih :-)
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Aku hidup di dunia ini sudah 15 tahun, 9 bulan, 14 hari ketika tulisan ini diketik. Dan dalam kurun waktu itu, aku sudah mengalami berbagai macam hal. Mulai dari yang menyenangkan, menyedihkan, memilukan, mengharukan, dan lainnya. Salah satu yang mengharukan baru saja kualami tadi siang, di sekolah. Tak peduli entah kalian bilang aku alay tau apapun itu. Tapi ya so what getoh lhowh.

Hari ini hari terakhir Ujian Kenaikan Kelas. Ketika berakhir, setiap anak berburu guru mereka masing-masing agar mendapat kepastian tentang remidi. Termasuk kelasku. Euforia dari pengumuman remidi itu besar sekali. Aku tak kaget ketika melihat namaku ada dalam daftar siswa yang remidi Biologi haha.

Sekitar pukul 12.30 aku ada rakor Cemol 2012 di koridor kelas 10. Rakor itu memakan waktu 30 menit, dan setelah itu aku pergi ke kantin dimana teman-temanku berkumpul sambil menunggu hasil ujian. Dari kejauhan hanya terlihat Faizal yang pada jarak kira-kira 4 meter berteriak, “Din sangar kamu gak remidi Fisika!” HAH?!?! Setelah mendengar kata-kata Faizal, aku berlari. Faizal menyerahkan secarik kertas yang isinya

“Tidak remidi fisika. 1, 4, 6, 10, 15, 16, 17, 22, 30”

“ALHAMDULILAAAAAAAAAAH, Allahuakbar!!!!!”

Berita itu bagaikan  hujan di kala kemarau panjang *asli alay*. Asal kalian tahu, dari awal kelas 10, Fisika masuk dalam daftar terdepan pelajaran yang ditakuti oleh kelas X-8. Bagaimana tidak? Pelajaran yang dari sananya sudah susah ini ditambah susah lagi dengan soal-soal Pak Cho ketika ulangan. Ada yang tidak setuju mungkin….? Jadilah tiap ulangan harian sampai semester 2 ini, tak ada yang lolos dari remidi. Mungkin hanya satu anak. Itupun tidak tiap ulangan.

Dan, aku adalah tipe orang yang seperti ini: kalau ketinggalan pelajaran (karena tak masuk sekolah misalnya), aku  malas  mengikuti pelajaran tersebut di pertemuan selanjutnya. Gak mudeng sih. Selalu ada yang ngganjel kan, soalnya ada sesuatu yang memakai apa yang udah diajarkan waktu aku tak masuk itu. Solusinya apalagi  kalau bukan mengejar ketertinggalan itu. Nah, kesalahan fatal yang aku lakukan dari semester I maupun II ini, aku tak kunjung belajar-belajar untuk mengejar ketertinggalan itu. Parahnya, bahkan  sampai H-1 sebelum mata tersebut di-UAS-kan!

Pelajaran Fisika dan Kimia adalah cerminan apa yang telah aku uraikan di atas ketika semester I dan II. Jadilah ketika jam pelajaran dua pelajaran tersebut, selalu menjadi waktu ‘Membatin dalam Hati’. Karena aku pasti ngedumel “duh cek suwene se, ndang bel po’o”. Sambil mbatin seperti itu, tekad untuk belajar mengejar ketertinggalan juga menjadi besarrrr sekali. Tapi, tak pernah terealisasikan T.T Sepanjang pelajaran aku hanya corat-coret di kertas, pura-pura mengerjakan, sambil sering kali keluar kelas untuk membuang sampah ahaaaaha -_-

Tapi sehari sebelum ulangan Fisika, entah mendapat ilham dari mana, aku merasa semangattttt sekali untuk belajar dari bab pertama dengan benarrrr. Sangaaat benaar.

3 buku fisika kupelajari. Tak hanya itu, aku juga belajar soal-soal dari internet yang sejenis soalnya Pak Cho. Ternyata aku bisa! Bisa pek bisa! :’) Aku sangat menyesal karena tak belajar dari dulu. Bahkan, tak bermaksud sombong, aku bisa mengerjakan soal tipe Pak Cho, walaupun tak semua. Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam saat itu. Subhanallah.

Aku tidak di kelas ketika pengumuman remidi Fisika. Kalau tidak salah, ada event Cereal saat itu. Sekembalinya ke kelas ada anak yang bilang, “Din kamu gak remidi fisika peekkk!” aku tidak percaya sama sekali. Tapi ternyata itu benar ketika aku memastikan ke teman-temanku yang lain. Subhanallah lagi.
Ini lho rek. Aku mendapatkan wujud dari quote yang sering kudengar dan kuanggap normatif. Tapi saat itu aku baru memahami betul artinya.
“Jika ingin berhasil dan mencapai sesuatu, berusahalah dengan benar-benar sungguh-sungguh sekali.”

Udah benar-benar- sungguh-sungguh, sekali sisan. Tapi ya memang begitu adanya. Jika sudah berusaha sangat keras, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan, mungkin bukan saatnya. Atau ada yang salah, misalnya kurang doa, dan sebagainya.

Masalah pelajaran Fisika di semester lalu sama dengan semester ini. Sehari sebelum UAS Fisika kemarin, aku sangat ngoyo belajar, walaupun tak se-ngoyo semester I. Bahkan ada bab yang kupelajari setengah-setengah. Alhasil, bisa tertebak apa yang terjadi ketika ulangan. Apalagi di esai. Soal mencari suhu sambungan saja aku tak tahu. Memandang 4 soal lain juga merupakan sebuah kesalahan. Aku tak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Saat itu pula aku menerapkan prinsip “ngawur ae, seneg penting onok nilai e titik” Kutulis ‘diketahui’ ‘ditanya’ dan ‘dijawab’ pada lembar jawaban. Dari 'diketahui' itu, tak kusangka aku bisa mengerjakan 3 soal. Karena terlihat simbol-simbolnya. Jadi bisa menentukan rumus apa yang akan dipakai, walaupun tak sesimpel itu. Soalnya mbulet. tapi aku berusaha terus dan mencoba-coba. Bahkan aku tak menggunakan coret-coretan karena takut waktu tak cukup untuk menyalin. Ketika jawaban yang kudapatkan ‘bulat’ (tidak koma2an, dsb), tak terbayangkan senangnya. Walaupun belum tentu itu benar. Mengenai 1 soalnya lagi, itu benar-benar ngawur.

Oh ya, satu lagi. #perasaanbahagiatakterkiraadalah mengetahui jawaban yang telah kita hitung, ada dalam pilihan ganda.

Sorry for the ‘majas hiperbola’
Share
Tweet
Pin
Share
5 comments
Semua nama asli, kecuali Alvin






Don't wanna hear your sad songs
I don't wanna feel your pain
When you swear it's all my fault
Cause you know we're not the same
No, we're not the same
No, well, we're not the same


Tiba-tiba lagunya Paramore yang Ignorance ke shuffle gitu aja pas lagi sendirian di kamar. Belajar. Emang bener ya ada beberapa lagu yang bisa ngingetin kita ke saat-saat tertentu, tapi bukan dejavu sih. Kayak tiap ndengerin lagu Ignorance itu K

Well, you treat me just like another stranger
Well, it's nice to meet you, sir
I guess I'll go,
I best be on my way out

You treat me just like another stranger
Well, it's nice to meet you, sir
I guess I'll go,
I best be on my way out

Berawal dari pagelaran.
Jadi pagelaran itu ujian praktek seni pas kelas 9. Tiap kelas harus mbuat pertunjukan yang harus ngemuat seni rupa sama seni musik. Bulan Januari, kira-kira habis dari Bali (kuangeeen), Bu Julia (kuanggen juga T.T) nyuruh Senggol mbuat susunan panitia. Pas udah kebentuk tiap sie ngumpul gitu deh buat nentuin kerjanya ngapain aja. Akhirnya, tema pagelaran Senggol adalaah “Senggol Live In Concert” wohoho. Dimana kelas-kelas laen pada mbuat sejenis drama musikal, kita ngga ada begituan. Jadi acaranya cuma musik-musik, dance, sama hipnotis. Asli lho hipnotisnya! Jadi kangen Jimbon T.T
Kalo musik-musik gitu pasti ada bandnya kan? Intinya aku disuruh maen band pas pagelaran entar. Karna yang bisa maen musik di kelas lumayan banyak, akhirnya ada dua band. Parahnya aku cewek sendiri x.x sebenernya Sisi juga, tapi dia gamau. Baru mau pas udah beberapa kali latian -_-Akhirnya pertamapertamanya kalo latian latian gitu yaa aku cewek sendiri. Tapi gak awkward kok sama mereka itu, malah asiik pol. Pas latian curhat2 bareng, guyon2 bareng:>
Band yang pertama personilnya aku, RWA Satrio, sama Alvin. Band kedua personilnya Abi, Gomblo, Dewa, Dary. Tapi pas latian jumlah orang di studio gak cuma 8, bisa lebih soalnya anak kelas yang lain ngikut, kayak Jimbon dkk. Pokoknya banyak kenangaaan bangett
Di masa-masa latian itu aku ngalamin sesuatu yang…kalo aku pengen cerita ke orang lain, gatau mulainya dari mana. Kalo latian band gitu kami berangkat bareng-bareng dari sekolah. Yang gaada motor digonceng sama yang bawa motor, termasuk aku. Pas latian yang ke berapaaa gitu, aku ke studionya dibonceng sama Alvin. Alvin in anak basket bassist longor aneh muayaaaak. Longor pol. Waktu aku bilang mau bareng dia,  atek dimayaki sek. Mau ditinggal lah, apa lah, anu lah -___- abis latian, aku bingung pulangnya gimana hoho. Muesti kok Dinda ini, bisa berangkat tapi gabisa pulang. Pas mau berangkat ke suatu tempat (dbl, detcon, dsb) mesti gak mikir “aku entar pulangnya gimana ya?“ “Naik apa ya?“ “dijemput sapa?“ wkwkwk.
D : Heee aku gatau pek ini pulangku yaapaa
A : Tak terno ta?
D : gapopo ta? Yooyoo! :D
A : bayar tapi hahahaha
D : -____-
Dan jadilah aku pulang dianter Alvin, pake dicie2in anakanak yang laen huh. Pas malemnya ada orang SMS aku “Diiiiin sidone awakdewe nggawe lagu opo iki?”  “Iki sopo?”  “Alviiiiin-____-“  “Oalaah haha gaek eroh akuu”
Selama 6 bulan udah sekelas sama Alvin, itu pertama kalinya dia SMS aku. Biasa aja sih rasanya. Abis yang sms tadi diatas itu, kita smsan buanyak dan konyol2 isinya. Nggarai ngakak._. aku lupa apa aja.. pokoknya SMS pertamanya aku gak akan lupa. Abis itu, kalo latian-latian aku pulangnya mueessti dianter sama Alvin. SMSan juga tambah sering dan konyol. Walopun dia gitu kayaknya ga cuman sama aku, tapi gaktau ya. .mulai ada rasa itu lho….
Pas latian, berhubung anak itu longornya tidak bisa diungkapkan dengan katakata, mesti nggarai ketawa dengan tingkahnya. Tapi yang njengkelin, anak lain ketawanya bisa aja dan cepet berhenti. Kalo aku ;_; nggak berhenti2 ngakaknyaa, lah lucu pol menurutku. Sampe ga jarang anak2 bilang “Leh lapo diin?” hiks banget.
Yang paling tak inget itu yang mainin bass itu, yaowoh sekarang kalo diinget masih ketawa aku. Udah tau kalo aku mesti ngakak gara2 itu, Alvin mara nggarai, tiap latian mesti kayak gitu -_,-
Suatu hari di kelas. Abi gatau kenapa tibatiba maksa pinjem hp ke aku, apalagi pas Gomblo datang terus duduk disebelahnya Abi. Berhubung dua lawan satu kan ya, apalagi badannya Gomblo yang ‘mini’, hpku dengan gampangnya jatoh ketangan mereka. Gak lama.. mereka ketawa..
D: Heh lapo heh!
G: Wah Dinda saiki pdkt karo Alvin!
D: Hee enggak lho gausah gossip!!!!
A: Wes wes muahahahahaa
Setelah itu, gossip pun segera menyebar seperti angin. Apalagi mulutnya anakanak cowok Senggol itu bener bener kok.. Sisi, temen sebangkuku juga denger akhirnya
S: Lho Din, km sama Alvin?
D: Enggaaakk jangan percaya
S: hayoo ngaku!
D: engga pek. Tapi lho Si.. aku kok radak gimana gitu ya
Terus aku ceritacerita gitu ke Sisi,  ke Laksita juga. Pas cerita ke Laksita, dia kuaget “Hah kon kok isok seneng ambek are iku Din?” gitu kira-kira responnya.


Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Newer Posts
Older Posts

About me

I love to sing and dance. A book lover. Homebody of some sort. Pretty ambitious.

Search This Blog

Follow Us

  • quora
  • linkedin
  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • Pertukaran pelajar
  • abroad

Blog Archive

  • March 2019 (2)
  • December 2017 (1)
  • June 2017 (3)
  • April 2017 (2)
  • March 2017 (3)
  • February 2017 (2)
  • July 2016 (1)
  • October 2015 (1)
  • September 2014 (1)
  • February 2014 (2)
  • January 2014 (1)
  • February 2013 (1)
  • December 2012 (2)
  • November 2012 (1)
  • October 2012 (7)
  • September 2012 (5)
  • August 2012 (4)
  • July 2012 (1)
  • June 2012 (3)
  • May 2012 (10)
  • April 2012 (2)
  • March 2012 (3)
  • February 2012 (2)
  • January 2012 (1)
  • December 2011 (5)
  • November 2011 (6)
  • October 2011 (4)
  • November 2010 (2)

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates